Filosofi Kopi

by Sep 19, 2022Opini

Kopi. Kata yang tidak asing di telinga kita. Secangkir kopi yang terkenal dg rasanya yang khas. Ada yang suka ada yang tidak suka. Baik kalangan remaja, dewasa, maupun anak-anak. Hal itu sudah biasa dan sah-sah saja. Seperti halnya masalah pemberian vaksin Covid-19 pun ada yang pro ada yang kontra. Begitupun dengan hal-hal yang lainnya. Karena siapapun, tidak akan pernah bisa “memaksa” orang lain untuk menyukai seseorang atau sesuatu.

Pahit itu bersifat alamiah, asli dan bukan dibuat-buat. Rasa yang khas dan tidak mungkin bisa dimanipulasi. Kopi adalah minuman stimulan yang mengandung kafein. Kandungan tersebut dapat meningkatkan energi, kewaspadaan, suasana hati, serta fungsi otak. Sesempurna apapun kopi yang kamu buat. Kopi tetap menghadirkan sisi pahit yang sulit disembunyikan.

Pada kopi. Ada takaran yang seimbang; antara manis dan pahit. Biar pas rasanya. Jangan terlalu manis. Jangan juga terlalu pahit. Kopi yang mampu membangkitkan energi dan inspirasi. Kopi yang penuh esensi bukan sensasi. Seperti pepatah “hiduplah sesuai dengan kemampuan; jangan hidup atas kemauan apalagi kebencian”. Karena di depan kopi, semua manusia sama saja. Ada kelebihan sekaligus ada kekurangan. Bahwa semanis apapun hidup, rasa pahit akan selalu ada. Manusia tidak ada yang sempurna, maka tidak perlu adu argumen dengan orang yang mempercayai kebenciannya sendiri sehingga buta dari melihat kebaikan yang ada di dekatnya. Intinya pada secangkir kopi selalu ada pesan yang menghampiri.

Kopi sering kali dikonsumsi sebagai solusi untuk menghilangkan kantuk dan meningkatkan konsentrasi. Jika kopi dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai, yaitu tidak lebih dari 2–3 cangkir per hari, kopi umumnya aman bagi orang dewasa dan tidak merugikan kesehatan. Namun, efek samping kopi dapat muncul jika kopi dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih, yaitu lebih dari 4 cangkir kopi per hari. Meski begitu, dosis kopi mungkin berbeda untuk setiap orang. Dosis yang Anda perlukan tergantung pada usia, kesehatan, dan beberapa kondisi lain. Efek samping kopi biasanya muncul ketika seseorang mengonsumsi kopi dalam jumlah banyak atau dalam jangka panjang. Namun, pada orang yang sensitif terhadap kafein, efek samping kopi bisa muncul meski hanya mengonsumsi kopi dalam jumlah sedikit.

Adapun manfaat minum kopi bagi kesehatan tubuh antara lain: meningkatkan energi, menjaga kesehatan jantung, mengurangi resiko diabetes, menjaga kesehatan otak, menjaga kesehatan organ hati, mengurangi resiko kanker, mengurangi resiko batu empedu, mengelola berat badan, serta menurunkan resiko depresi.

Disamping menfaat minum kopi, ada juga dampak negatifnya. Terlalu banyak atau terlalu sering mengonsumsi kafein, lama-kelamaan dapat menimbulkan efek samping yang disebut caffeinism. Secara umum, efek samping kopi yang sering kali terjadi meliputi: insomnia, sering buang air kecil, gelisah, denyut jantung menjadi cepat, gangguan pencernaan, menimbulkan ketergantungan, meningkatkan tekanan darah, serta meningkatkan pengeroposan tulang.

Anda boleh saja punya kebiasaan minum kopi. Namun, perhatikan juga cara menikmatinya dengan sehat supaya dapat mengurangi efek kopi pada tubuh yang ditimbulkan. Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi kopi:

  1. Tentukan berapa banyak kopi yang Anda konsumsi dan bagaimana efeknya pada pola suasana hati dan pola tidur Anda.
  2. Simpanlah kopi di tempat yang sejuk dan kering, jauhkan dari panas dan kelembapan.
  3. Gejala putus obat biasanya terjadi setelah penggunaan kopi untuk periode yang panjang.
  4. Pastikan saat minum kopi kondisi perut tidak kosong.
  5. Asupan kopi tidak boleh berlebihan.

Dari penjelasan diatas diketahui bahwa semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tegantung bagaimana kita bisa memilih dan memilahnya. Jika anda termasuk pecinta kopi, sudahkan anda ngopi hari ini???

* Opini ini ditulis oleh Avif Alfiyah, M.Th.I