

Dalam rangka menyambut DIES NATALIS 2 TAHUN IAI TABAH, Prodi PGMI IAI TABAH berinisiatif untuk mengadakan kegiatan yang bernuansa islami, kegiatan bertajuk Gebyar Mahasiswa PGMI IAI TABAH (GEMPITA) dengan mengadakan Lomba Kaligrafi se-Jawa Timur (21/04/2019). Kaligrafi sendiri adalah titik dunia seni rupa dalam mengeksplorasi pada media dan motif perupaan yang menampung khazanah seni Islam yang selanjutnya menjadi mozaik-mozaik renungan. Lomba kaligrafi yang diikuti oleh para siswa siswi tingkat SLTA ini bertujuan untuk mengasah serta menggali bakat dan minat mereka akan seni islami. Kaligrafi merupakan salah satu cabang seni Islami yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Dengan goresan tinta dan warna yang indah, dihasilkanlah tulisan-tulisan ayat Alquran atau Hadis yang syarat akan makna. Kegiatan lomba kaligrafi dibagi dalam dua kategori yang diikuti oleh 29 peserta. Kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Rektor III Drs. H. Abd. Kholiq, M.Kom.I pada pukul 08.30 WIB. Beliau berharap agar para peserta nantinya dapat berlomba dengan baik, mengeluarkan semua kemampuan yang dimilikinya. Karena kegiatan ini memang sengaja dibuat untuk menggali dan mengasah bakat-bakat yang ada dalam diri siswa-siswi tingkat SLTA. Berkat pertolongan dari Allah SWT, Setelah melalui penilaian dan penjurian yang cukup ketat, diputuskanlah nama-nama yang menjadi juara pada lomba kaligrafi ini. Kaligrafi kategori naskah: Juara1; A. Habillah Wakafa (MAN Lamongan), Juara 2; Lu’luatul Maknunah (MA Al Asyhar Sungoh Legowo Bungah Gresik), Harapan 1; Ahmad Hisyam (Madin Al-Amin Tunggul Paciran Lamongan), Harapan 2; Nasrul Ikhsan (MA Al-Islah Sendangagung), Kaligrafi kategori kontemporer: Juara1; Widdatul Layyinah (MA Al Asyhar Sungoh Legowo Bungah Gresik), Juara 2; Hilda Dwi Nur Ressa (MA Al Asyhar Sungoh Legowo Bungah Gresik), Harapan 1; Ahmad Wildan (MA Al Asyhar Sungoh Legowo Bungah Gresik), Harapan 2; Sahro Wardil Lathif (MA Tarbiyatut Tholabah lamongan). Selamat bagi para pemenang. Semoga bakat dan prestasi ini dapat terus dikembangkan pada jenjang yang lebih tinggi. Bagi yang belum, pada hakekatnya semuanya jadi pemenang karena hari esok masih ada waktu untuk terus mengembangkan potensi yang ada dalam diri sebagai wahana wawasan keterampilan dan intektualitas dalam diri (shc, 2019)