BEM IAI TABAH Menutup Program Kerja dengan Gelar Workshop Karya Tulis Ilmiah

by | Dec 14, 2023 | Berita | 0 comments

IAI TABAH–Dua hari ini (13-14 Desember 2023), pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAI TABAH menyelenggarakan workshop karya tulis ilmiah. Kegiatan ini merupakan program kerja penutup selama satu tahun kepengurusan Kabinet Terbuka. Presiden Mahasiswa Ahmad Habla Al-Faiz menyampaikan bahwa kegiatan workshop sengaja diadakan selama dua hari karena agar mendapatkan output berupa draft karya tulis ilmiah yang siap diikutkan kompetisi, disubmit di jurnal ilmiah, maupun konferensi.

Intan Pratiwi selaku ketua pelaksana mengapresiasi kepada 22 mahasiswa yang mengikuti workshop. “Saya apresiasi teman-teman yang mengikuti workshop ini orang pilihan. Dikarenakan di tengah-tengah banyak deadline tugas UAS masih menyempatkan ikut workshop,” ujar Tiwi dalam sambutannya.

Adapun pemateri dalam kegiatan workshop ini adalah Sulthan Al Fathir dan Muhammad Nur Hasan, S.Si., M.Sc. Pak Hasan panggilan akrabnya, menyampaikan bahwa menciptakan atmosfir penelitian dan menulis di kampus adalah sebuah keseharusan. Karena kalau mau lulus nanti juga harus menulis skripsi.

Pemateri pertama memberikan motivasi bahwa untuk bisa menulis karya ilmiah dan menjadi juara kuncinya ada tiga, pertama kita harus mampu melampaui batas kemampuan kita, kedua konsisten belajar dan terus menulis, ketiga berani mencoba baik itu publish di media maupun mengikuti kompetisi. Tentu tidak kalah penting adalah disertai dengan restu kedua orang tua kita.

Mas Fathir pada slide power point nya memaparkan materi untuk sesi pertama, mulai dari motivasi menulis, format karya tulis ilmiah, serta penjelasan dan contoh-contohnya. Pada sesi tanya jawab peserta bertanya terkait cara menggali ide dan bolehkah karya ilmiah itu berangkat dari imajinasi.

Founder dan CEO Kampung Inspirasi Lamongan ini memberikan tips trik dalam menggali ide, yaitu berangkat dari hal sederhana yang ada di sekitar kita dan mulai dari permasalahan. Sehingga ide ide kita jika dapat menyelesaikan permasalahan, maka itu bagus. Untuk imajinasi, justru itu dibutuhkan dalam menggali ide kratif dan inovatif. Asal tetap terukur dan masuk akal alias memungkinkan untuk dapat direalisasikan.

Selanjutnya memasuki sesi kedua yaitu peserta diajak langsung praktik membuat karya tulis ilmiah sederhana, lantas dipresentasikan ke depan dan dikomentari oleh mas Fathir. Dari simulasi ini dihharapkan peserta dapat lebih memahami materi yang disampikan dan mampu membuat karya tulis ilmiah dengan baik dan benar.

Pada hari kedua, materi workshop penulisan karya tulis ilmiah ini lebih kepada sesi follow up kepada peserta, di mana pada kesempatan ini dimentori langsung oleh Pak Hasan. Beliau mengawali sesi mentoring dan coaching dengan berbagi cerita pengalaman selama menjadi mentor di PT Ruang Riset Indonesia yang ia dirikan bersama koleganya. Ada beberapa best practice yang ia temukan untuk menjadikan karya ilmiah kita itu dapat lolos bahkan siap bersaing, di antaranya: Novelty, Problem Solving, Local Wisdom, Marketable, dan Sustainable.

Kedua, dosen tetap IAI TABAH ini juga memberikan gambaran peluang yang dapat diikuti oleh mahasiswa ketika bisa menulis karya ilmiah. Sekurang-kurangnya ada tiga, yaitu mengikuti lomba karya tulis ilmiah atau program kreativitas mahasiswa (PKM), mengirimkan artikel ke jurnal ilmiah, dan mengikuti call for papers atau konferensi ilmiah baik skala nasional maupun internasional.

Acara ini diakhiri dengan sesi diskusi dan mentoring satu per satu judul serta draft yang telah dibuat oleh peserta workshop. Menariknya, untuk semua panitia dan peserta mendapatkan kesempatan bimbingan karya tulis ilmiah bersama para mentor di Ruang Riset secara gratis hingga naskah siap diikutikan lomba, disubmit ke jurnal, ataupun dikirim kalau ada call for papers. Semoga kegiatan semacam ini tidak hanya dilaksanakan pada tahun ini saja, melainkan setiap tahun ada kegiatan workshop karya tulis ilmiah untuk mahasiswa bahkan bila perlu dibuat pojok PKM di setiap fakultas atau prodi.