Kegiatan seminar dengan tema “Refleksi Hari Santri dan Sumpah Pemuda; Membangun Etos Nasionalisme Santri dan Pemuda di Era Global” menghasilkan diskursus mengenai peran santri dan pemuda terhadap tantangan negara hari ini atas perkembangan globalisasi yang begitu pesat perkembanganya. Tantangan pertama mengenai nasionalisme, kita sebagai pemuda dan santri yakni Negara Indonesia tengah dilanda isu-isu transideologi yang masuk seperti halnya liberalisme, radikalisme, ektremisme, sparatisme dan lain sebagainya. Oleh karenanya para narasumber memberikan gambaran yang jelas bahwa santri dan pemuda harus memiliki skill yang luar biasa selain faqih dalam ilmu keagamaan (multi talent), memiliki imajinasi kreatif yang tinggi, cinta tanah air, menjaga demokrasi indonesia, dan menjadi diri yang moderat (wasathiyah) dalam urusan keagamaan.
Tantangan yang kedua bahwa era global memiliki dampak persaingan di sektor perekonomian, perdagangan, dan juga tenaga kerja profesional. Tantangan tersebut haru dihadapi oleh para santri dan pemuda sebagai calon pemimpin masa depan untuk terus meningkatkan kapasitas keilmuannya, memiliki sikap keberanian (keperpihakan kepada rakyat), memiliki jiwa kepemimpinan, daya kerja yang tinggi dan yang termasuk penting juga memiliki kreatifitas dan inovasi yang lebih baik, sehingga santri dan pemuda dapat menjadisubjek (penggerak) dalam setiap kemajuan yang akan dicapai negara indonesia. Selain itu, santri dan pemuda harus menempati posisi-posisi yang strategis baik dalam kepemerintahan maupun di dalam dunia kerja (amn).