Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama berkomitmen untuk terus mengawal terlaksananya berbagai Agenda Riset Keagamaan Nasional (Arkan), salah satunya melalui pelaksanaan kegiatan Annual Conference on Research Proposal (ACRP). ACRP yang tahun ketiga ini berlangsung selama tiga hari tanggal 17-19 September 2019 di Hotel Horison Grand Serpong Tangerang.
ACRP merupakan agenda tahunan diktis yang bertujuan untuk menguji kelayakan proposal penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan publikasi ilmiah para dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), negeri maupun swasta. ACRP juga menjadi ajang pertukaran informasi dan ilmu pengetahuan para dosen, khususnya di bidang riset dan publikasi ilmiah.
Diktis melalui aplikasi litapdimas.app direktorat PTKI tahun ini telah menerima sebanyak 2.957 proposal riset untuk tahun anggaran 2020. Proposal tersebut kemudian dicek plagiasi dan direview secara online yang pada akhirnya hanya menyisakan 319 proposal yang lolos ke tahap berikutnya yaitu tahap presentasi secara langsung dalam Annual Conference untuk menguji akurasi proposal dari aspek metodologi riset, pengembangan masyarakat, kematangan menyiapkan rencana kerja, dan tingkat kontribusinya.
Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (IAI TABAH) Lamongan merupakan salah satu PTKI yang selalu turut berpartisipasi dalam agenda riset keagamaan nasional tersebut. Tahun ini ada proposal riset dari IAI TABAH yang turut bersaing dalam ACRP. Tiga dari enam proposal riset tersebut meneliti tentang radikalisme di Lamongan dan tiga proposal lainnya berencana untuk melakukan pendampingan entrepreneurship dan kepemudaan.
Enam dosen IAI TABAH yang berjuang mempresentasikan dan mempertahankan proposal risetnya di hadapan tim penguji (reviewer) dalam ACRP adalah Alimul Muniroh, Ahmad Badrut Tamam, Musrifah, Moh Nasrul Amin, Nafilatur Rohmah, dan Moh Khoirul Fatih. Mereka berusaha meyakinkan reviewer bahwa proposal penelitian & pendampingan yang diajukan sangat penting untuk dilakukan karena akan dapat memberikan kontribusi teoritis dan praktis, oleh karena itu layak diterima.
Moh Khoirul Fatih selaku ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM) IAI TABAH sangat bangga dengan capaian para dosen yang ikut dalam ACRP. “Semoga event ACRP ini dapat mendorong para dosen IAI TABAH untuk selalu berusaha meningkatkan kualitas & kuantitas riset mereka”, tuturnya. (ahmad.bete)