Selain memberikan pelatihan peningkatan nilai tambah produk Jagung Betiring (Jaring), Kelompok Kuliah Kerja Nyata Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (KKN IAI TABAH) Kranji Paciran Lamongan, juga melatih masyarakat dalam pemanfaatan limba ternak sebagai pupuk padat dan cair serta pembuatan konsentrat makanan ternak.
Pelatihan di Dusun Betiring Desa Sumber Agung kecamatan Brondong yang berlangsung selama dua hari pada Senin-Selasa (26-27/08/2019) ini menghadirkan nara sumber dari peserta KKN dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lamongan. Dua aksi mahasiswa KKN ini merupakan bagian dari upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan potensi lokal.
“Di sini mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani dan peternak, namun mereka belum tahu akan potensi lokal seperti limbah ternak dan limbah jagung bisa di olah menjadi bahan pupuk dan bahan pakan ternak. Dulu pernah dapat sumbangan dari Pemerintah Lamongan di salurkan melalui Pemerintah Desa, akan tetapi tidak ada keberlanjutan karena belum adanya Komunitas Peternak di sini,” ujar Kepala Dusun Beitiring Kartaji, Selasa (27/08/19)
Sebelum praktik pembuatan pupuk dan konsentrat, Ratna Kumala Dewi atas nama Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Lamongan memateri tentang kesehatan hewan dan sosialiasi progam Pemerintah Lamongan. Sementara itu, Hadi Suliadi salah satu peserta kelompok KKN yang mempunyai keahlian di bidang peternakan, memberi materi serta praktik pengolahan limbah ternak dan jagung menjadi kosentrat (pakan ternak) dan pupuk untuk tanaman.
Masyarakat sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut dan sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah menghubungkan dengan Dinas serta memberi pengetahuan keterampilan yang fakum karena tidak adanya komunitas peternak di dusun setempat.
“Terima kasih kakak-kakak KKN PAR IAI TABAH kranji sudah menghubungkan kami dengan Dinas Lamongan, dan sudah memberi wawasan tentang pengolahan limbah ternak dan jagung, mungkin selanjutnya akan kami bentuk kelompok ternak”. Ungkap Zainul Abidin, salah satu masyarakat yang mengikuti acara tersebut.
Dalam dua hari pelatiah sebagai sesi aksi dari KKN PAR (parsipatory, action and research), ibu-ibu rumah tangga mendapatkan pelatihan pembuatan berbagai jenis makanan dan minuman berbahan dasar jagung, sementara itu para bapak pada hari berikutnya mendapat pelatihan pemanfaatan limba ternak sebagai pupuk dan pembuatan konsentrat makanan. (Chsn)